Tentang Memori dan Swap

Kapan Swap ini digunakan? Swap ini digunakan terutama saat kondisi Out Of Memory. Swap ini juga dapat diatur agresivitasnya. Agresivitas Swap dapat diatur dalam file : /proc/sys/vm/swappiness dengan angka 0 – 100. Angka 0 adalah ketika diperlukan hanya menggunakan Swap ketika RAM habis, dan angka 100 ketika diperlukan Swap yang sangat agresif. Default angka swap ini adalah 60. Untuk melakukan edit file swappiness ini tidak bisa hanya menggunakan Text Editor. Cara yang paling tepat adalah dengan mode superuser penuh (root) dan dilakukan perintah sebagai berikut:

echo "100" > /proc/sys/vm/swappiness


Sebagai perhatian, bahwa angka 60 akan selalu kembali ketika komputer Linux dilakukan restart. Maka perintah tersebut sangat lebih baik diletakkan dalam startup, seperti /etc/rc.local Kontrol memori dapat dilihat dengan menggunakan perintah “top”. Pada bagian atas akan dapat ditemui Mem dan Swap. Used berarti kondisi terpakai, Free adalah kondisi tidak terpakai. Ketika jumlah Free habis, maka dapat dipastikan komputer akan berjalan lambat. Ada beberapa cara untuk kembali merefresh jumlah memori bebas, antara lain dengan melakukan clear memory. Proses clear memory dapat dilakukan dengan gabungan perintah sync dan pengubahan file /proc/sys/vm/drop_caches dengan angka 3. Proses pengisian tetap dilakukan dengan cara seperti mengisi swappiness. Angka ini akan berubah sendiri setiap waktu. Maka biasanya untuk server sibuk dengan memori kecil yang lekas habis, bisa dilakukan drop_caches dengan memberikan waktu berkala, misal dua menit sekali. Proses pengubahan drop_caches secara berkala dapat dilakukan dengan memanfaatkan crontab. Seperti di /etc/crontab atau crontab -e. Isinya kira-kira sebagai berikut

*/2 * * * * root echo /root/dropcaches.sh

Dengan dropcaches.sh berisi antara lain

sync
echo "3" > /proc/sys/vm/drop_caches

yang tentunya dropcaches.sh harus diberlakukan atribusi executable file

chmod a+x /root/dropcaches.sh

Angka 1 dalam drop_caches berarti pembersihan cache halaman Angka 2 adalah pembersihan inode Angka 3 adalah pembersihan seluruhnya Swap dapat juga dikontrol dengan menggunakan perintah swapon swapoff yang artinya adalah : swapoff = mendisable hard drive swap untuk keperluan cache. Sedangkan swapon adalah sebaliknya. Web dan Database Server Pengelolaan memori juga dapat dilakukan dari efisiensi software yang dipergunakan oleh Linux. Dalam pengalaman saya selama bertugas sebagai system administrator, sebuarh server web dan database akan sangat berat pada proses operasional database dan web itu sendiri. Terkadang kondisi RAM kecil sangat menuntut system administrator untuk melakukan efisiensi server, misal harus bekerja dalam VPS atau virtual private server. Biasanya dalam VPS kita tidak memiliki hak akses untuk melakukan pengelolaan file-file /proc , sekalipun kita adalah root. Hal itu dikarenakan sebenarnya meski kita melakukan manajemen seluruh linux, namun terkait device adalah hak dari administrator utama, mengingat server yang dipergunakan adalah Virtual Server. Lantas? Ada cara nakal lain untuk mengatasi hal ini. Dengan memperhatikan “top” maka kita akan faham bagian mana yang akan membuat VPS sekarat. Dalam berbagai pengalaman, request client terhadap HTTPD atau Apache akan sangat berpengaruh pada tingginya memori terpakai. Cara pertama adalah mengganti Apache/HTTPD dengan nGinX yang jauh lebih ringan. Jika terpaksa masih menggunakan apache, maka kita dapat melakukan crontab 2 menitan untuk mereload httpd. Bukan merestart. Merestart akan memutus client yang sedang melakukan akses. Mereload adalah melakukan pengaksesan konfigurasi ulang yang diikuti dengan bebasnya sebagian memory. Perintah yang perlu dilibatkan dalam crontab adalah /etc/init.d/httpd reload untuk keluarga RedHat, /etc/init.d/apache reload untuk keluarga Debian dan /etc/rc.d/rc.httpd reload untuk keluarga Slackware

*/2 * * * * root /etc/init.d/httpd reload

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *