[Flash Back] VirtualHost Apache dan Nginx

virtualhost-block

Webserver, entah apache atau nginx dan lain sebagainya akan mengenal istilah ServerName atau nama panggil. Sebuah server yang dipanggil dengan nama tertentu, misal namaserver.com, akan terjadi proses pengambilan dokumen di dalam webserver. Lokasi dokumen tersebut dinamakan DocumentRoot. Oleh karena itu dalam server apache, akan muncul sintaks konfigurasi seperti berikut:

Continue reading “[Flash Back] VirtualHost Apache dan Nginx”

Disable Handler PHP pada Uploadable Directory Apache

Penggunaan CMS memang memudahkan seseorang membuat web. CMS membantu sekali para wirausahawan muda dalam membuat usaha di bidang web. CMS digunakan oleh para pengembang mulai dari profesional hingga kelas pemula sekalipun. Hanya saja, kadang jika tidak dilengkapi dengan kehati-hatian penggunaan CMS dan plugins, CMS dapat menjadi bumerang bagi pemilik web.

Para cracker pemula, bersenjatakan dork yang dipublish pada situs-situs vulnerability publish, mencari bug-bug CMS dan plugins, selanjutnya melakukan cracking web, dan melakukan ritual vandalisme di sana. Plugins, memang memudahkan seseorang dalam melakukan custom webnya. Namun plugins juga menjadi celah besar kalau tidak malah masalah yang sesungguhnya. Salah satu celah tersebut dapat dimanfaatkan oleh para cracker.
Continue reading “Disable Handler PHP pada Uploadable Directory Apache”

Meminjam IP Publik Lain Network untuk Web Server Lokal dengan SSH


Masih seputar SSH seperti pada posting sebelumnya di https://blogit.bimosaurus.com/2014/06/13/back-connect-dengan-menggunakan-reverse-ssh/

 

backconnect

 
Continue reading “Meminjam IP Publik Lain Network untuk Web Server Lokal dengan SSH”

[Tips] Membuat Multi Subdomain dan Memetakan dalam Database

Kita tentu sering menggunakan fasilitas blog dengan support subdomain, seperti wordpress.com, atau blogger.com dengan layanan blogspot.com dan lain sejenisnya. Ketika mendaftarkan sebuah blog, maka kita akan diberikan sebuah blog dengan subdomain seperti yang kita daftarkan, seperti contoh: http://bimosaurus.wordpress.com. Sedangkan kita tahu bahwa biasanya proses pembuatan subdomain atau domain saja memerlukan waktu propagasi yang cukup lama, namun dalam pembuatan blog, bisa langsung. Kok bisa?

 

DNS

Untuk masalah DNS kuncinya adalah pada DNS pointernya. Selama DNS Server kita mendukung penggunaan wilcard DNS, maka tidak akan masalah. Setiap subdomain akan langsung diarahkan ke web kita tersebut. Wilcard DNS akan ditandai dengan tanda *. Untuk anda pengguna linux console dapat melakukan pointing wilcard seperti demikian

  IN   A   IP_ADDRESS
* IN   A   IP_ADDRESS

dns

Disana artinya bahwa untuk seluruh subdomain dari domain anuanucoba.com akan diarahkan ke IP Address 111.111.222.222. Artinya segala akses semua subdomain akan diarahkan pada IP Address tersebut. Bisa juga IP tersebut adalah komputer yang digunakan untuk DNS itu sendiri. Selanjutnya, setelah data tersebut terarah ke IP Address itu, segala request web akan dilayani oleh Webserver (Apache, LightHTTPD, HTTPD dsb). Setelah membentuk wilcard DNS, proses propagasi hanya untuk propagasi wilcardnya. Sehingga setelah proses propagasi (penyebaran domain ke server server DNS) itu selesai, seluruh subdomain akan dianggap sama dengan wilcard DNS. Untuk yang biasa dengan setting WordPressMU tentu telah terbiasa cara ini.

 
Continue reading “[Tips] Membuat Multi Subdomain dan Memetakan dalam Database”