7 Fitur Command/Perintah Internal Linux yang Tidak Ada Persamaannya di Windows/DOS

Linux, secara dasar, memiliki keunggulan dalam mengolah string dan file dibanding dengan sistem operasi Windows. Beberapa command / perintah dasar linux, ternyata tidak dapat disaingi oleh windows, selain dengan installasi program external windows lagi. Beberapa command atau perintah dasar itu adalah :

 

grep

grep adalah suatu perintah yang digunakan untuk melakukan penyaringan suatu keluaran dari perintah lain berdasarkan kata/karakter. Contoh penggunaannya adalah , misal saya ingin mencari direktori yang mengandung kata foto dalam direktori /home/bimo/ pada komputer saya. Maka saya lakukan seperti ini:

ls -al /home/bimo/ | grep foto

hasilnya adalah :

drwxr-xr-x   8 bimo     bimo       832 2011-12-29 22:24 foto
-rw-r--r--   1 bimo     bimo   1857828 2012-03-18 18:02 foto_saya.png

 

Artinya bahwa dengan fasilitas pipa dengan tanda | yang artinya adalah dilanjutkan dengan perintah berikutnya, maka hasil dari ls -al /home/bimo akan dilanjutkan dengan persyaratan “yang memiliki kata foto”

 

Berarti dengan demikian grep dapat diintegrasikan dengan perintah lain seperti locate, cat, dan lain-lain yang menghasilkan keluaran

 

tail

Perintah tail ini berfungsi untuk menampilkan suatu file sejumlah 10 baris terakhir. Perintah tail ini dapat dilanjut dengan opsi tertentu seperti -n, -f dan lain-lainnya. Tail -n dapat digunakan untuk menentukan berapa baris terakhir yang akan ditampilkan. Misal:

tail -n 1000 /var/log/messages

Berarti kita akan menampilkan 1000 baris terakhir dari /var/log/messages. Tail -f lebih usefull lagi, yaitu untuk keperluan menampilkan secara realtime dari baris akhir sebuah file. Misal kita akan tampilkan /var/log/messages secara terus menerus, kita tinggal mengetik :

 

tail -f /var/log/messages

 

Untuk keluar dapat digunakan tombol q

 

Untuk linux jenis baru telah dibentuk juga tailf yang artinya tail -f. Tail dapat juga diperlakukan seperti demikian :

dmesg | tail

yang artinya keluaran dari sebuah perintah, akan difilter sebanyak 10 yang terakhir. Tail begitu sangat berguna terutama untuk membuka file-file log webserver atau sejenisnya yang selalu berjalan. Windows/DOS  akan memiliki kesulitan dalam memmbuka file-file besar berjalan seperti ini. Dan ketika terbuka pun, Windows tidak akan menampilkan pesan terakhir yang muncul. Untuk itu dapat anda cari juga program tail for windows http://tailforwin32.sourceforge.net/

 

 

more

More ini berfungsi untuk menampilkan file text perhalaman yang digabung dengan perintah yang lain misalnya adalah cat. Jika sebuah file text yang berukuran besar, seperti /var/log/messages dengan lebih dari 200 baris, maka dengan more dapat ditampilkan perhalaman. Dengan menekan spasi maka muncul perhalaman ke bawah. Contoh penggunaannya adalah :

more /var/log/messages

sama dengan

cat /var/log/messages|more

 

Untuk keluar sebelum file berakhir dapat digunakan tombol q

 

less

Less ini sama dengan more, hanya saja less dapat diperlakukan naik turun halaman dengan menggunakan tombol U (up) dan D (down). Misal

less /var/log/smsd.log

Untuk keluar dapat digunakan tombol q

 

last

Perintah last digunakan untuk mengetahui siapa yang terakhir login. Hal ini memang tidak bisa dicari persamaannya di windows.

 

top

Perintah top digunakan untuk mengetahui task yang paling besar menggunakan memori. Untuk keluar dari perintah ini dapat menggunakan tombol Q.

 

whoami dan who

who adalah perintah untuk mengetahui siapa saja yang sedang login di komputer tersebut. Biasanya perintah ini disingkat dengan w. Sedangkan whoami adalah perintah untuk mengetahui saat ini kita login sebagai apa.

Sebenarnya masih sangat banyak perintah dasar linux yang fiturnya tidak tertiru di Windows. Namun disini dijelaskan tujuh saja yang paling sering digunakan. Sedangkan beberapa perintah memang banyak yang memiliki kegunaan sama misal :

cat (Linux) vs type (Windows)
ls (Linux) vs dir (Windows)

dan lain sebagainya.

Semoga artikel ini bermanfaat

[Tips Trick] Mengatur BitRate/Bautrate Modem SMS dan Internet di Linux

Seiring dengan pesatnya teknologi yang berjalan di era ini, terutama teknologi mobile dan seluler, maka semakin meningkat juga kebutuhan akan modem mobile, baik modem GSM maupun CDMA berbagai jenis. Modem ini sesuai dengan namanya bertugas untuk memodulasi dan demodulasi frekuensi pembawa suatu data. Baik data itu adalah data internet ataupun data yang lain.Modem GSM/CDMA membawa data internet dan bertugas memisahkan data internet dari frekuensi pembawanya. Modem ini bekerja dengan frekuensi tertentu yang sering disebut dengan BITRATE atau BAUDRATE. Untuk di Windows, cara mengetahui frekuensi kerja dari sebuah modem ini tinggal dilakukan di Device Manager. Baudrate/bitrate dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, yang nantinya mungkin akan digunakan untuk internet (jika di linux menggunakan wvdial), untuk SMS Gateway (baik menggunakan engine Gammu, SMSTools, Kannel, GNokii) untuk saling disesuaikan terhadap konfigurasi engine tersebut.

Jika di windows sudah sangat mudah cara mengetahui dan mengatur bitrate, bagaimanakah di Linux? Sangat mudah. Kita tinggal memanfaatkan perintah stty.Namun sebelumnya memang harus dipastikan terlebih dahulu, modem terinsert / termount di bagian mana. Untuk linux, modem biasanya akan termount sebagai ttyUSB0 di direktori /dev/ . Jika biasanya kita menggunakan USB modem, maka kita tinggal mencari di :

ls /dev/ | grep ttyUSB

 

Jika modem USB telah plug / terpasang, maka akan muncul seperti ini :

crw--w----   1 root tty         4,  20 2012-05-15 07:14 ttyUSB0

 

Jika tidak muncul berarti modem USB belum terpasang. Bisa juga kita gunakan perintah dmesg seperti :

 

dmesg | grep ttyUSB | more

 

Jika telah terpasang, biasanya akan muncul seperti ini :

 

[   22.996872] usb 3-2: pl2303 converter now attached to ttyUSB0

 

selanjutnya dengan mode root, kita lakukan pengecekan Bitrate dengan cara :

 

stty -F [device]

 

Contoh

 

stty -F  /dev/ttyUSB0

 

perintah ini akan menghasilkan keluaran angka misal : 9600

 

Bagaimana untuk mengatur bitrate? Pengaturan bitrate masih sama, menggunakan stty. Hanya saja perlu ditambahkan angka bit yang bisa dimasukkan sebagai bitrate modem pada bagian setelah -F , seperti contoh berikut:

 

stty 115200 -F /dev/ttyUSB0

 

Selama modem tersebut kuat dan dapat menerima value tersebut, modem akan terset dengan angka tersebut. Angka yang bisa digunakan antara lain : 9600, 19200, 57600, 115200, 230400. Tergantung kekuatan modem. Setelah itu seharusnya anda check kembali apakah stty telah bisa dijalankan dengan angka tersebut. Nah setelah itu, anda test server SMS Gateway anda, atau Wvdial anda. Semoga artikel ini bermanfaat

 

 

Contoh konfigurasi yang biasa digunakan :

  • Gammu, konfigurasi pada gammurc dan smsdrc / gammu-smsdrc
    
    [gammu]
    .
    .
    device = com[sekian]
    connection = at115200
    .
    .
    
    
  • SMS Tools, konfigurasi ada pada /etc/smsd.conf atau custom
    .
    .
    [GSM1]
    device = /dev/ttyUSB0
    incoming = yes
    baudrate = 9600
    
    .
    .
    
    
  • WVDial, konfigurasi pada /etc/wvdial.conf
    .
    .
    Modem = /dev/ttyUSB0
    Baud = 9600
    New PPPD = yes
    
    .
    .
    

Table dan Command Permission Linux

Linux, memiliki sejumlah pengaturan hak akses terhadap file dan perintah serta administrasi sistem. Salah satu diantaranya adalah file permission mode. Jika anda lihat pada konsol anda, dan dilakukan listing direktori dengan perintah :

ls -al

maka akan muncul kira kira seperti demikian:

drwxr-xr-x 2 bimo     bimo      7112 2012-05-13 09:59 .
drwxr-xr-x   9 root     root       208 2012-03-27 20:43 ..
-rw-r--r--   1 bimo     bimo      4513 2010-10-18 23:17 satu.doc
-rw-r--r--   1 bimo     bimo     18883 2010-11-23 20:31 dua.doc

Perhatikan pada notasi urutan penulisannya. pada blok pertama menunjukkan permission dari file/folder tersebut. Blok kedua adalah jumlah item, blok ketiga adalah user, blok ke empat adalah group, blok kelima adalah ukuran dalam bytes, selanjutnya adalah timestamp dan nama file.

 

NOTASI PERMISSION

Notasi Permission file/directory linux memiliki urutan sebagai berikut

[d/s/-]      [rwx]      [rwx]      [rwx]
1              2            3            4

 

1 : Petunjuk bawah itu direktori/folder, atau file, atau symlinks ke file lain

2 : Hak akses user. R : Read, W: Write, X : Execute

3 : Hak akses group

4 : Hak akses Others

 

Untuk group, bisa jadi satu user dimasukkan ke dalam group user yang lain. Secara umum, seluruhnya masuk dalam group users. Dalam notasi tersebut, jika bagian r berisi r , berarti akses terhadap user/grup tersebut diijinkan. Namun berisi tanda – berarti tidak diijinkan. Begitu pula dengan w dan x.

 

NOTASI ANGKA UNTUK PERMISSION

Linux menggunakan notasi angka untuk mempermudah administrasi pengelolaan hak akses. Notasi tersebut akan berisi seperti demikian :

r : bernilai 4

w : bernilai 2

x : bernilai 1

 

Sehingga jika sebuah user memiliki semua akses akan bernilai 7. Jika user, group, dan others memiliki akses r,w,x akan bernilai 777

 

 

u g o
r 4 4 4
w 2 2 2
x 1 1 1
Value 7 7 7

PEMILIKAN / OWNERSHIP
Kepemilikan dikenal beberapa macam antara lain :
u : user, pemilik
g : group, group
o : others, siapapun juga
a : all

PERINTAH / COMMAND
Perintah administrasi kepemilikan adalah : chmod, artinya adalah change permission mode. Syntax umumnya adalah seperti berikut :

chmod user+permission file/folder = menambahkan hak akses user terhadap aktifitas tertentu. Contoh

chmod a+r /home/bimo/anu/ = mengijinkan pembacaan oleh seluruh user, terhadap direktori /home/bimo/anu

chmod user-permission file/folder = mengurangi hak akses user terhadap aktifitas tertentu. Contoh:

chmod og-w /home/bimo/anu/ = menghapus hak tulis group dan others terhadap direktori /home/bimo/anu

chmod -R user+permission = menambah hak akses user sampai ke dalam subdirektori dan file. Contoh:
chown -R ug+w /home/bimo/anu = menambah hak akses user dan group hingga ke dalam subdirectory (recursively) apapun yang ada di directory /home/bimo/anu

COMMAND chmod dengan NOTASI ANGKA
Untuk mengatur langsung seluruh direktori dengan lengkap hak aksesnya dapat digunakan seperti ini

chmod notasi file/folder

Contoh

chmod 755 /home/bimo/anu

artinya adalah melakukan pengaturan hak akses terhadap /home/bimo/anu dengan setting
user : read + write + execute
group: read + write
other: read + write

atau secara recursively dengan menambahkan -R,untuk akses ke dalam seluruh subdirektori adalah :

chmod -R 777 /home/bimo/anu

artinya adalah seluruh user, group dan others mendapatkan hak read, write, dan execute ke dalam seluruh direktori dan subdirektori dalam direktori /home/bimo/anu

Selamat membaca, semoga bermanfaat

[Contoh] Operasional Sharing Directory Linux Mode Console Client Mode

Dalam sebuah jaringan LAN atau WAN, sudah wajar jika digunakan sharing directory / folder untuk dapat diakses oleh komputer lain dalam jaringan tersebut. Dalam sistem struktur directory Windows terdapat dua model perlakuan, yaitu mode GUI dan mode COMMAND LINE. Mode GUI sangatlah mudah, tinggal pilih foldernya, klik kanan, share. Namun memang ada pilihan juga yaitu apakah akan menggunakan Just Enable Simple File Sharing atau tidak. Jika tidak, maka kita harus menentukan akun user yang dapat mengakses folder tersebut. Mode command line, dapat dilakukan dengan mudah juga, tinggal menggunakan opsi dalam command NET SHARE.

Demikian juga proses melakukan akses ke komputer lain, untuk Windows tinggal melakukan pembukaan Windows explorer, dan ketik \\namakomputer atau \\ipaddress. Mode Command Prompt juga akan mudah dilakukan dengan menggunakan opsi NET SHARE. Untuk lebih jelas tentang sharing directory windows, akan dijelaskan lebih lanjut dalam posting tersendiri.

 

Untuk linux, sharing directory dapat dilakukan dengan menggunakan SAMBA. Sharing ini baik di Windows maupun Linux bersifat Client – Server, dimana folder ter-share akan diletakkan pada posisi server. Samba ini memanfaatkan port sharing Windows yaitu 135, 139 (netbios-ssn) dan 445 (microsoft-ds). Mode yang bisa digunakan ada dua juga, yaitu mode GUI dan mode Command Line.

 

CLIENT MODE

Client adalah pengakses layanan dari server samba. Proses melakukan akses dengan mode GUI, dapat dilakukan dengan sangat mudah, buka File Manager anda, entah dengan nautilus atau konqueror, atau yang lain, ketikkan smb://namakomputer atau smb://ipaddress

Kira-kira hasilnya akan seperti ini

 

Jika berpassword, tentu akan diminta username dan password dari shared folder tersebut. Server dapat juga dari direktori yang berasal dari windows, linux ataupun yang lain.

 

Untuk COMMAND LINE mode, ini juga dibutuhkan karena kadang server yang kita gunakan sengaja tidak mendukung tampilan grafis. Maka dapat kita gunakan langkah berikut ini:

  1. Melihat direktori tershare dengan perintah :
    smbclient -L ipaddress
  2. Melakukan pembuatan direktori di komputer lokal untuk menampung shared directory. Contoh :
    mkdir tempshare
  3. Melakukan mounting tipe samba dari shared komputer yang terlihat ke dalam direktori lokal yang dibuat:
    sudo mount -t smbfs //192.168.1.100/share tempshare/

 

Contoh :

smbclient -L 192.168.1.100

 

hasil:

Unknown parameter encountered: "netbios"
Ignoring unknown parameter "netbios"
Enter bimo's password:
Domain=[NOGROUP] OS=[Unix] Server=[Samba 3.4.0]

Sharename       Type      Comment
---------       ----      -------
IPC$            IPC       IPC Service (wedhus-laptop server (Samba, CentOS))
print$          Disk      Printer Drivers
Print_to_PDF    Printer   Print to a PDF File
MP140-series    Printer   Canon MP140 series
Canon-iP2700-series Printer   Canon iP2700 series
Canon-iP1800-series Printer   Canon iP1800 series
share           Disk
Domain=[NOGROUP] OS=[Unix] Server=[Samba 3.4.0]

Server               Comment
---------            -------
WEDHUS-LAPTOP          wedhus-laptop server (Samba, CentOS)

Workgroup            Master
---------            -------
NOGROUP              WEDHUS-LAPTOP

Di situ terlihat sebuah folder share bernama SHARE

mkdir tempshare

sudo mount -t smbfs //192.168.1.100/share tempshare/

ls tempshare

hasilnya adalah

imagessky  nasadump2409.sql  rumcug.exe  tgbop  tinymce.zip  usb-driver-c2000.zip  vnc-4_1_3-x86_win32.exe  vnc-4_1_3-x86_win32.zip

 

Untuk melepas sharing, dapat dilakukan dengan :

umount tempshare

 

 

Untuk mode setting server sharing, akan dapat dibahas di lain posting. 🙂 Semoga bermanfaat.

[Internet] Koneksi Dial Up Linux dengan wvdial

Seorang teman yang masih menggunakan Windows menanyakan pada saya : kalau pakai Linux, terus koneksi internetnya bagaimana?

Sebenarnya di Linux banyak cara yang bisa dilakukan untuk melakukan dialup. Bisa menggunakan Network Manager bawaan Linux Desktopnya, dapat juga menggunakan metode kuno namun canggihnya tetap sepanjang masa, dua diantaranya adalah pppd dan wvdial. Wvdial ini justru paling sering saya gunakan ketika menggunakan Linux dan perlu koneksi internet dialup. Mengapa wvdial? Karena dengan wvdial, kita bisa melakukannya dengan Command Line alias bash-shell. Lho mengapa tidak menggunakan yang bukan command line, bukannya lebih mudah? Ya, pertama alasannya adalah kebutuhan networking memang lebih enak dari sisi remote server dalam format Command line. Kedua adalah , lebih enak dalam mode Command Line karena kita bisa mendapat keterangan / log lebih lengkap tentang keadaan yang terjadi. Jika tidak konek, kita juga bisa menelusur, mengapa tidak konek.

Untuk linux, hampir semua modem dapat didial dengan wvdial ini. Source Code dapat diambil di :

http://wvstreams.googlecode.com/files/wvstreams-4.6.1.tar.gz
http://wvstreams.googlecode.com/files/wvdial-1.61.tar.gz

Selanjutnya, lakukan installasi seperti demikian :

tar -xzvf wvstreams-4.6.1.tar.gz
tar -xzvf wvdial-1.61
cd wvstreams-4.6.1
./configure
make install

cd wvdial-1.61
./configure
make install

Kemudian, kita dapat mulai memasang modem USB. Ingat, sambil pasang, bukalah file /var/log/message dengan perintah tail -f untuk melihat USB modem terdeteksi sebagai port mana. Berikut log saya:

May 03 21:49:04 bimo-laptop kernel: [34405.706338] usb 3-4: new full speed USB device using ohci_hcd and address 19

May 03 21:49:04 bimo-laptop kernel: [34405.964181] usb 3-4: configuration #1 chosen from 1 choice

May 03 21:49:04 bimo-laptop kernel: [34405.965786] pl2303 3-4:1.0: pl2303 converter detected

 

Untuk kasus saya, tidak terdeteksi adanya USB yang telah teratach. Maka saya lakukan installasi paksa dengan mode modprobe. Sebelumnya akan dilakukan dulu listing usb yang ada:

lsusb

Perintah tersebut menghasilkan keluaran seperti berikut

bimo@bimo-laptop ~ $ lsusb
Bus 002 Device 001: ID 1d6b:0001 Linux Foundation 1.1 root hub
Bus 003 Device 004: ID 067b:2303 Prolific Technology, Inc. PL2303 Serial Port
Bus 003 Device 001: ID 1d6b:0001 Linux Foundation 1.1 root hub
Bus 001 Device 007: ID 0bda:8189 Realtek Semiconductor Corp. RTL8187B Wireless 802.11g 54Mbps Network Adapter
Bus 001 Device 001: ID 1d6b:0002 Linux Foundation 2.0 root hub

Bandingkan dengan /var/log/message maka terlihat adanya persamaan pl2303 (bisa berbeda tiap modem). Maka saya segera mencatat product ID dan vendor ID nya, dan melakukan perintah modprobe diikuti dengan pemasangan vendor = 0x(novendor) product = 0x(noproduct)

modprobe usbserial vendor=0x067b product=0x2303

Setiap penambahan / penginstallan hardware atau driver, maka kita bisa melihat keluarannya pada dmesg
dmesg|tail

bimo@bimo-laptop ~ $ dmesg|grep ttyUSB|more
[   22.996872] usb 3-2: pl2303 converter now attached to ttyUSB0

Maka modem terinstall sebagai /dev/ttyUSB0. Selanjutnya kita lihat baudrate yang berjalan di modem tersebut dengan perintah :

stty -F /dev/ttyUSB0

Misal keluarannya adalah 230400

 

Dalam kasus saya, saya gunakan telkom Flexi untuk koneksi internet saya. Maka kita gunakan konfigurasi file /etc/wvdial.conf seperti berikut :

[Dialer Defaults]
Modem = /dev/ttyUSB0
Phone = #777
PPPD Path = /usr/sbin/pppd
Username = username@free
Password = telkom
New PPPD = yes
Baud = 230400

 

Proses konfigurasi dan installasi selesai.

 

OPERASIONAL

Ketikkan saja perintah

sudo wvdial

 

maka akan muncul seperti ini

[sudo] password for bimo:
--> WvDial: Internet dialer version 1.60
--> Cannot get information for serial port.
--> Initializing modem.
--> Sending: ATZ
ATZ
OK
--> Modem initialized.
--> Sending: ATDT#777
--> Waiting for carrier.
ATDT#777
CONNECT
$DCON
$DCONTYPE:2,2
--> Carrier detected.  Waiting for prompt.
~[7f]}#@!}!} } }=}!}$}%\}"}&} } } } }#}%B#}%}%}&l:([0f]}'}"}(}">!~
--> PPP negotiation detected.
--> Starting pppd at  May 03 22:34:00 2012
--> Pid of pppd: 12000
--> Using interface ppp0
--> pppd: ���[08]���[08]
--> pppd: ���[08]���[08]
--> pppd: ���[08]���[08]
--> pppd: ���[08]���[08]
--> pppd: ���[08]���[08]
--> local  IP address 10.4.16.31
--> pppd: ���[08]���[08]
--> remote IP address 192.168.2.2
--> pppd: ���[08]���[08]
--> primary   DNS address 222.124.198.150
--> pppd: ���[08]���[08]
--> secondary DNS address 202.134.0.155
--> pppd: ���[08]���[08]

 

Tentu pada tail -f /var/log/messages juga akan muncul keluaran seperti ini :

May 02 22:34:00 bimo-laptop pppd[12000]: pppd 2.4.5 started by root, uid 0
May 02 22:34:00 bimo-laptop pppd[12000]: Using interface ppp0
May 02 22:34:00 bimo-laptop pppd[12000]: Connect: ppp0 <--> /dev/ttyUSB0
May 02 22:34:10 bimo-laptop pppd[12000]: CHAP authentication succeeded: Welcome to demoflexi.
May 02 22:34:10 bimo-laptop pppd[12000]: CHAP authentication succeeded
May 02 22:34:11 bimo-laptop pppd[12000]: local  IP address 10.4.16.31
May 02 22:34:11 bimo-laptop pppd[12000]: remote IP address 192.168.2.2
May 02 22:34:11 bimo-laptop pppd[12000]: primary   DNS address 222.124.198.150
May 02 22:34:11 bimo-laptop pppd[12000]: secondary DNS address 202.134.0.155

 

Jika telah mendapatkan DNS Servernya, silakan ping

ping -s 2 202.134.0.155

bimo@bimo-laptop ~ $ ping 202.134.0.155
PING 202.134.0.155 (202.134.0.155) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 202.134.0.155: icmp_seq=1 ttl=61 time=367 ms
64 bytes from 202.134.0.155: icmp_seq=2 ttl=61 time=366 ms

 

Untuk kasus saya lancar saja. Untuk Fren lama masih dapat menggunakan modem ini, dengan konfigurasi yang mirip. Berikut diatas adalah contoh menggunakan modem CDMA Flexi jenis Venus. Berikut beberapa konfigurasi yang ada untuk beberapa jenis modem GSM dengan koneksi Telkomsel Flash

[Dialer Defaults]
Init1 = ATZ
Init2 = ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
Init3 = AT+CGDCONT=1,"IP","telkomsel"
Init4 = ATM0
Username = `
Password = `
Phone = *99#
Modem Type = Analog Modem
Stupid Mode = 1
Baud = 9600
Dial Command = ATDT
Modem = /dev/ttyUSB0
ISDN = 0
FlowControl = crtscts

Untuk beberapa jenis modem dan kartu lain seperti Indosat M2, hampir sama dengan setting GSM diatas, hanya saja sangat tergantung dari kondisi modem dan konfigurasi authentikasi dari kartunya.

Tips lainnya, untuk dapat konek dengan wvdial dengan command line tidak harus terbuka setelah konek adalah dengan memberi perintah tambahan ketika perintah wvdial dijalankan

nohup sudo wvdial &

 

Selamat mencoba, semoga sukses