Subdomain Recon dengan Subfinder

Apa itu Subdomain Recon

Setelah posting sebelumnya kita bahas mengenai directory recon, maka sekarang kita coba membahas tentang Subdomain Recon. Yaitu sebuah kegiatan tentang mengumpulkan informasi nama domain/subdomain yang ada pada sebuah domain utama. Namun subdomain recon ini biasanya dilakukan untuk Vulnerability Assessment, atau Attack Surface di mana scope dengan target banyak domain ini diijinkan.
Continue reading “Subdomain Recon dengan Subfinder”

[Flash Back] VirtualHost Apache dan Nginx

virtualhost-block

Webserver, entah apache atau nginx dan lain sebagainya akan mengenal istilah ServerName atau nama panggil. Sebuah server yang dipanggil dengan nama tertentu, misal namaserver.com, akan terjadi proses pengambilan dokumen di dalam webserver. Lokasi dokumen tersebut dinamakan DocumentRoot. Oleh karena itu dalam server apache, akan muncul sintaks konfigurasi seperti berikut:

Continue reading “[Flash Back] VirtualHost Apache dan Nginx”

[Tips] Membuat Multi Subdomain dan Memetakan dalam Database

Kita tentu sering menggunakan fasilitas blog dengan support subdomain, seperti wordpress.com, atau blogger.com dengan layanan blogspot.com dan lain sejenisnya. Ketika mendaftarkan sebuah blog, maka kita akan diberikan sebuah blog dengan subdomain seperti yang kita daftarkan, seperti contoh: http://bimosaurus.wordpress.com. Sedangkan kita tahu bahwa biasanya proses pembuatan subdomain atau domain saja memerlukan waktu propagasi yang cukup lama, namun dalam pembuatan blog, bisa langsung. Kok bisa?

 

DNS

Untuk masalah DNS kuncinya adalah pada DNS pointernya. Selama DNS Server kita mendukung penggunaan wilcard DNS, maka tidak akan masalah. Setiap subdomain akan langsung diarahkan ke web kita tersebut. Wilcard DNS akan ditandai dengan tanda *. Untuk anda pengguna linux console dapat melakukan pointing wilcard seperti demikian

  IN   A   IP_ADDRESS
* IN   A   IP_ADDRESS

dns

Disana artinya bahwa untuk seluruh subdomain dari domain anuanucoba.com akan diarahkan ke IP Address 111.111.222.222. Artinya segala akses semua subdomain akan diarahkan pada IP Address tersebut. Bisa juga IP tersebut adalah komputer yang digunakan untuk DNS itu sendiri. Selanjutnya, setelah data tersebut terarah ke IP Address itu, segala request web akan dilayani oleh Webserver (Apache, LightHTTPD, HTTPD dsb). Setelah membentuk wilcard DNS, proses propagasi hanya untuk propagasi wilcardnya. Sehingga setelah proses propagasi (penyebaran domain ke server server DNS) itu selesai, seluruh subdomain akan dianggap sama dengan wilcard DNS. Untuk yang biasa dengan setting WordPressMU tentu telah terbiasa cara ini.

 
Continue reading “[Tips] Membuat Multi Subdomain dan Memetakan dalam Database”