Dirsearch: Tool Untuk Memulai Recon

Proses Recon dalam Security Testing

Ada dua jenis uji dalam dunia Security Testing/Red Teaming, yaitu : Vulnerability Assessment, dan Penetration Testing. Vulnerability Assessment adalah pemindaian  kemungkinan adanya celah keamanan dalam aplikasi, atau platform, atau infrastruktur. Vulnerability Assessment ini hanya memindai celah, yang lantas akan dimasukkan dalam report. Sedangkan Penetration Testing adalah uji serangan, atau uji penetrasi yang dilakukan terhadap target, hingga sampai level eksploitasi, atau bahkan pengambilalihan privilege target.

Dalam dunia Ethical Hacking, ada beberapa step yang perlu dilakukan untuk melakukan penetration test, antara lain :

  • Reconnaissance (Information Gathering)
  • Scanning (Penetration Attempt)
  • Gaining Access (Escalation Privileges)
  • Maintain Access (Backdooring)
  • Covering Tracks

Reconnaissance, atau pencarian informasi, menjadi kegiatan paling penting dalam hal ini. Semua itu tidak akan dapat berjalan jika informasi tentang target tidak dapat diketahui. Reconnaissance , atau information Gathering ini dapat berupa banyak hal, semisal : Network Scanning (port, IP), Subdomain scanning, application scanning, dan lain sebagainya. Bahkan saking pentingnya reconnaissance, justru para ahlul RedTeaming, mengatakan : “Recon more, exploit less“. Bahkan dalam banyak kasus, pencurian data, penjualan data illegal, didapatkan hanya dengan RECON. Continue reading “Dirsearch: Tool Untuk Memulai Recon”

Disable Handler PHP pada Uploadable Directory Apache

Penggunaan CMS memang memudahkan seseorang membuat web. CMS membantu sekali para wirausahawan muda dalam membuat usaha di bidang web. CMS digunakan oleh para pengembang mulai dari profesional hingga kelas pemula sekalipun. Hanya saja, kadang jika tidak dilengkapi dengan kehati-hatian penggunaan CMS dan plugins, CMS dapat menjadi bumerang bagi pemilik web.

Para cracker pemula, bersenjatakan dork yang dipublish pada situs-situs vulnerability publish, mencari bug-bug CMS dan plugins, selanjutnya melakukan cracking web, dan melakukan ritual vandalisme di sana. Plugins, memang memudahkan seseorang dalam melakukan custom webnya. Namun plugins juga menjadi celah besar kalau tidak malah masalah yang sesungguhnya. Salah satu celah tersebut dapat dimanfaatkan oleh para cracker.
Continue reading “Disable Handler PHP pada Uploadable Directory Apache”